Sebentar lagi tahun berganti. Seperti tahun" sebelumnya ,orang" merayakan dengan berbagai cara. Mulai dari nongkrong", jalan", peata musik, pesta kembang api, dan terfavorit, niup terompet. Tapi ada juga yang melewati pergantian tahun biasa" saja. Tak ada yang spesial seperti hari" biasa.
Terlepas dari hal" di atas, kita mencoba kilas balik tahun 2011 . Apa yang terjadi selama kurun waktu 1 tahun ?...........
Dimulai dengan badai salju di sebagaian Eropa dan Amerika, gempa bumi di Turki, tsunami di Jepang, banjir di Indonesia, Thailand, Australia. Hampir semua belahan dunia di landa bencana alam.
Dilain pihak, bencana/kecelakaan akibat human error pun mewarnai kehidupan ini, mulai jatuhnya pesawat terbang, kecelakaan kapal laut dan kendaraan darat. Ditambah kebakaran hutan dan tanah longsor.
Serangkaian kejadian bencana yabg terus melanda dibelahan dunia, harusnya membuat kita lebih bijak dalam menyambut tahun baru.
Coba kita renungkan dengan melihat kejadian itu, apakah bijak jika alasan tahun baruan dirayakan dengan hura", foya", belum di tambah maksiat lain.
Bukankah kerusakan di darat, di udara, dan laut itu juga ulah manusia. Kejahilan, kerakusan, korupsi, merosotnya moral terus dipertontonkan dimuka dumi ini.
Terus timbul pertanyaan, apakah kita tidak boleh merayakan tahun baru ? boleh, bagi yang mau merayakan, silahkan. Tapi secara bijak, ya! Artinya, mari kita tutup dan sambut tahun baru ini dengan intropeksi diri, renungan dan koreksi diri.
kesalahan" atau perbuatan yang tidak baik ditahun ini, jangan diulangi. Segala kekurangan diri, kita benahi dan kebaikan kita tingkatkan. Marilah kita mereformasi diri, menata diri kearah kebaikan. Mengajak sesama untuk selalu berbuat kebaikan. Berusaha mengendalikan nafsu angkara, menebar kasih sayang, dan cinta dengan ikhlas.
Dan yang terpenting, minta ampun kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sang Pemilik Bumi atas segala kesalahan / dosa yang kita lakukan di buminya.
Seperti yang kita lihat,
Akhir tahun diwarnai hura" dan tiupan terompet. Diakhir zaman nanti diwarnai hura" dan juga tiupan terompet / sangsakala.
Masya Allha ! hampir sama momen ini.
Sekali lagi renungkanlah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar