Rabu, 15 Februari 2012

CInta dan Nafsu

         Kita sering kali mendengar kata-kata cinta dalam kehidupan sehari-hari. Dalam lagu-lagu, novel, film, yang romantis, kata-kata cinta beribu kali di ucapkan . Ada yang bilang ”I love You”, “ aku cinta kamu dengan sepenuh hati” ,  “Kaulah cinta pertamaku” dan  lain-lain. Smapai-sampai banyak sekali buku-buku yang membahas cinta, sehingga cinta menjadi simbol dalam hidup ini. Terus! Sebenarnya ADA APA DENGAN CINTA?
      
          Kalau dihayati, dirasakan dalam hati, cinta itu semacam perasaan yang menggebu-gebu, cenderung pada obyek tertentu. Bisa manusia atau bahkan hewan sekalipun. Tapi, yang jelas cinta pula manusia bisa hidup. Dengan cinta pula manusia sengsara. Coba lihat! Berapa banyak laki-laki atau wanita korban cinta sampai mati bunuh diri. Tengok saja cerita Romeo Juliet, Kahlil Gibran, atau yang berakhir dengan happy ending seperti Rama Shinta.

          Semua kisah – kisah diatas  sarat dengan cinta, tapi tanpa bisa menjelaskan makna atau memberikan arti sebenarnya cinta itu sendiri. Seakan – akan kesannya cengeng, putus asa, patah hati samapi berakhir dengan gila, stress bahkan mati. Apakah ini yang disebut cinta?

          Di pihak lain, manusia juga punya nafsu, yatu keinginan, dorongan untuk memenuhi hasrat hatinya. Kecenderungan nafsu adalah negatif. Bahkan kalau tidak bisa mengendalikan, persis seperti binatang. Dan seringkali pula nafsu bercampur cinta. Sehingga membedakan pun juga tidaklah mudah. Sebagai contoh: Jika melihat gadis cantik atau pria tampan, yang muncul duluan dalam hati itu cinta atau nafsu.

          Karena sulitnya membedakan dan meletakkan  posisi cinta dan nafsu ini, manusia mengalami penderitaan. Dan lagi – lagi menyalahkan cinta. Padahal cinta itu suci. Yang menjadikan korban bukanlah cinta, tapi nafsu itu sendiri. Coba lihat bagaimana nafsu binatang yang seenaknya main terkam sesamanya, main kawin dan perilaku lainnya di luar adab. Jelas bukan? Bahwa nafsu telah menjadikan manusia menderita jika tidak bisa   mengendalikan. Begitu pula cinta, kalau tidak bisa meletakkan cinta manusia pun akan menderita.
               
           Contohnya: cinta buta seorang laki – laki kepada gadis, apa jadinya jika di tinggal si gadis menikah dengan orang lain atau sebaliknya, cinta akan harta benda, pngkat, jabatan dan dunia  lainnya, apakah yang akan terjadi bila di tinggal pergi hilang dari pelukannya.

          Cinta yang benar adalah cinta suci hanya untuk sesuatu yang abadi yang tak akan mati. Cinta pertama hanya untuk Kasih Yang Maha Esa, yaitu Allah SWT. Tak rugi kita mencintai nya. Bahkan akan mulia di dunia dan akhirat kelak. Serta kita tak mudah kecewa. Karena Kasih Abadi tahu, mengerti akan diri kita secara sempurna.

           Untuk itu berikan cinta kita hanya untuk Allah. Allah Yang Kucintai! Insya’ Allah akan ketemu nikmatnya hidup ini, ketenangan dan kebahagiaan jasmani dan rohani kita. Serta kedali kan nafsu ini dengan aturan kasih abadi kita. Niscaya kita tidak akan tersesat.
                                                               Wallahu’ alam


IM                        

0 comments:

Posting Komentar

 
;